Senin, 30 November 2015

Pengantar Pemrograman CUDA GPU

GPU ( Graphical Processing Unit ) awalnya adalah sebuah prosesor yang berfungsi khusus untuk melakukan rendering pada kartu grafik saja, tetapi seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan rendering, terutama untuk mendekati waktu proses yang realtime, maka meningkat pula kemampuan prosesor grafik tersebut. akselerasi peningkatan teknologi GPU ini lebih cepat daripada peningkatan teknologi prosesor sesungguhnya ( CPU ), dan pada akhirnya GPU menjadi General Purpose, yang artinya tidak lagi hanya untuk melakukan rendering saja melainkan bisa untuk proses komputasi secara umum.
Penggunaan Multi GPU dapat mempercepat waktu proses dalam mengeksekusi program karena arsitekturnya yang natively parallel. Selain itu Peningkatan performa yang terjadi tidak hanya berdasarkan kecepatan hardware GPU saja, tetapi faktor yang lebih penting adalah cara membuat kode program yang benarbenar bisa efektif berjalan pada Multi GPU.
CUDA merupakan teknologi anyar dari produsen kartu grafis Nvidia, dan mungkin belum banyak digunakan orang secara umum. Kartu grafis lebih banyak digunakan untuk menjalankan aplikasi game, namun dengan teknologi CUDA ini kartu grafis dapat digunakan lebih optimal ketika menjalankan sebuah software aplikasi. Fungsi kartu grafis Nvidia digunakan untuk membantu Processor (CPU) dalam melakukan kalkulasi dalam proses data.
CUDA merupakan singkatan dari Compute Unified Device Architecture, didefinisikan sebagai sebuah arsitektur komputer parallel, dikembangkan oleh Nvidia. Teknologi ini dapat digunakan untuk menjalankan proses pengolahan gambar, video, rendering 3D, dan lain sebagainya. VGA – VGA dari Nvidia yang sudah menggunakan teknologi CUDA antara lain : Nvidia GeForce GTX 280, GTX 260,9800 GX2, 9800 GTX+,9800 GTX,9800 GT,9600 GSO, 9600 GT,9500 GT,9400 GT,9400 mGPU,9300 mGPU,8800 Ultra,8800 GTX,8800 GTS,8800 GT,8800 GS,8600 GTS,8600 GT,8500 GT,8400 GS, 8300 mGPU, 8200 mGPU, 8100 mGPU, dan seri sejenis untuk kelas mobile ( VGA notebook ).
Singkatnya, CUDA dapat memberikan proses dengan pendekatan bahasa C, sehingga programmer atau pengembang software dapat lebih cepat menyelesaikan perhitungan yang komplek. Bukan hanya aplikasi seperti teknologi ilmu pengetahuan yang spesifik. CUDA sekarang bisa dimanfaatkan untuk aplikasi multimedia. Misalnya meng-edit film dan melakukan filter gambar. Sebagai contoh dengan aplikasi multimedia, sudah mengunakan teknologi CUDA. Software TMPGenc 4.0 misalnya membuat aplikasi editing dengan mengambil sebagian proces dari GPU dan CPU. VGA yang dapat memanfaatkan CUDA hanya versi 8000 atau lebih tinggi.


Pengantar Massage Passing dan OpenMP

Message Passing Interface (MPI)
MPI adalah sebuah standard pemrograman yang memungkinkan pemrogram untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat dijalankan secara paralel. Proses yang dijalankan oleh sebuah aplikasi dapat dibagi untuk dikirimkan ke masing-masing compute node yang kemudian masing-masing compute node tersebut mengolah dan mengembalikan hasilnya ke komputer head node.Untuk merancang aplikasi paralel tentu membutuhkan banyak pertimbangan-pertimbangan diantaranya adalah latensi dari jaringan dan lama sebuah tugas dieksekusi oleh prosesor.
MPI ini merupakan standard yang dikembangkan untuk membuat aplikasi pengirim pesan secara portable. Sebuah komputasi paralel terdiri dari sejumlah proses, dimana masing-masing bekerja pada beberapa data lokal. Setiap proses mempunyai variabel lokal, dan tidak ada mekanismesuatu proses yang bisa mengakses secara langsung memori yang lain. Pembagian data antar  proses dilakukan dengan message passing, yaitu dengan mengirim dan menerima pesan antar  proses. MPI menyediakan fungsi-fungsi untuk menukarkan antar pesan. Kegunaan MPI yang lain :
  • menulis kode paralel secara portable
  • mendapatkan performa yang tinggi dalam pemrograman paralel
  • menghadapi permasalahan yang melibatkan hubungan data irregular atau dinamis yang tidak  begitu cocok dengan model data paralel.
OpenMP
OpenMP merupakan API yang mendukung multi-platform berbagi memori multiprocessing pemrograman C , C + + , dan Fortran , pada kebanyakan arsitektur prosesor dan system operasi , termasuk Solaris , AIX , HP-UX , GNU / Linux , Mac OS X , dan Windows platform. Ini terdiri dari satu set perintah kompiler, rutinitas library, dan variable lingkungan yang mempengaruhi perilaku run-time. OpenMP dikelola oleh nirlaba teknologi konsorsium OpenMP Arsitektur Review Board (ARB atau OpenMP), bersama-sama didefinisikan oleh sekelompok perangkat keras komputer utama dan vendor perangkat lunak, termasuk AMD , IBM , Intel , Cray , HP , Fujitsu , Nvidia , NEC , Microsoft , Texas Instruments , Oracle Corporation , dan banyak lagi.


Pengantar Thread Programming

Threading / Thread adalah sebuah alur kontrol dari sebuah proses. Konsep threading adalah menjalankan 2 proses ( proses yang sama atau proses yang berbeda ) dalam satu waktu. Contohnya sebuah web browser mempunyai thread untuk menampilkan gambar atau tulisan sedangkan thread yang lain berfungsi sebagai penerima data dari network. Threading dibagi menjadi 2 :
  • Static Threading
Teknik ini biasa digunakan untuk komputer dengan chip multiprocessors dan jenis komputer shared-memory lainnya. Teknik ini memungkinkan thread berbagi memori yang tersedia, menggunakan program counter dan mengeksekusi program secara independen. Sistem operasi menempatkan satu thread pada prosesor dan menukarnya dengan thread lain yang hendak menggunakan prosesor itu.
  • Dynamic Multithreading
Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik sebelumnya yang bertujuan untuk kemudahan karena dengannya programmer tidak harus pusing dengan protokol komunikasi, load balancing, dan kerumitan lain yang ada pada static threading. Concurrency platform ini menyediakan scheduler yang melakukan load balacing secara otomatis. Walaupun platformnya masih dalam pengembangan namun secara umum mendukung dua fitur : nested parallelism dan parallel loops.


Architectural Parallel Computer

Arsitektur paralel komputer menurut Klasifikasi Flynn’s :
  • SISD
Single Instruction – Single Data. Komputer jenis ini hanya memiliki satu prosesor ( single processor ). Dimana semua instruksi di eksekusi secara serial ( terurut satu demi satu ) dan memungkinkan adanya overlapping di setiap bagian instruksi dalam pelaksanaan eksekusi. Komputer ini adalah tipe komputer konvensional. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SISD adalah UNIVAC1, IBM 360, CDC 7600, Cray 1 dan PDP 1.
  • SIMD
Single Instruction – Multiple Data. Komputer jenis ini hanya dapat mengeksekusi satu instruksi dan memiliki lebih dari satu prosesor. Satu eksekusi dilakukan secara paralel pada data yang berbeda pada level lock-step. Komputer vektor adalah salah satu komputer paralel yang menggunakan arsitektur ini. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV, MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor ( GPU ).
  • MISD
Multiple Instructions – Single Data. Belum ada perwujudan nyata dari komputer jenis ini kecuali dalam bentuk prototipe untuk penelitian. Teorinya komputer ini memiliki satu prosesor dan mengeksekusi beberapa instruksi secara paralel tetapi praktiknya tidak ada komputer yang dibangun dengan arsitektur ini karena sistemnya tidak mudah dipahami.
  • MIMD
Multiple Instructions – Multiple Data. Komputer jenis ini dapat mengeksekusi lebih dari satu instruksi secara paralel dengan lebih dari satu prosesor. Tipe komputer ini yang paling banyak digunakan untuk membangun komputer paralel, bahkan banyak supercomputer yang menerapkan arsitektur ini. Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5, HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L.


Distributed Processing


Distributed Processing adalah aktivitas memproses informasi dalam suatu organisasi yang dijalankan oleh jaringan komputer yang tersambung oleh saluran telekomunikasi yang terpusat pada fasilitas induk komputer.
Proses ini menggunakan pemrosesan paralel pada beberapa mesin. Misalnya proses transaksi yang terjadi pada beberapa mesin ATM sebuah bank. Ketika ribuan nasabah menggunakan mesin ATM pada saat yang bersamaan, bayangkan berapa banyak proses yang harus dikerjakan jika hanya terdapat 1 komputer server. Oleh karena itu dengan menggunakan Distributed Processing, beban pemrosesan yang besar dapat di kerjakan oleh beberapa komputer yang terhubung oleh jaringan dalam waktu yang bersamaan secara simultan. Beban pemrosesan yang besar itu dipecah menjadi beberapa beban kecil guna mempercepat proses.
 
 

Parallelism Concept

Komputasi paralel merupakan salah satu teknik komputasi, dimana proses komputasinya dilakukan oleh beberapa resources ( komputer ) yang independen, secara bersamaan. Komputasi paralel biasanya diperlukan pada saat terjadinya pengolahan data dalam jumlah besar ( di industri keuangan, bioinformatika, dll ) atau dalam memenuhi proses komputasi yang sangat banyak. Selanjutnya, komputasi paralel ini juga dapat ditemui dalam kasus kalkulasi numerik dalam penyelesaian persamaan matematis di bidang fisika ( fisika komputasi ), kimia ( kimia komputasi ), dll. Dalam menyelesaikan suatu masalah, komputasi paralel memerlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel.
Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi. Tidak berarti dengan mesin paralel semua program yang dijalankan diatasnya otomatis akan diolah secara paralel. Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah / operasi secara bersamaan ( komputasi paralel ), baik dalam komputer dengan satu ( prosesor tunggal ) ataupun banyak ( prosesor ganda dengan mesin paralel ) CPU. Bila komputer yang digunakan secara bersamaan tersebut dilakukan oleh komputer-komputer terpisah yang terhubung dalam suatu jaringan komputer lebih sering istilah yang digunakan adalah sistem terdistribusi ( distributed computing ). Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan ( dalam waktu yang sama ), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Analogi yang paling gampang adalah, bila anda dapat merebus air sambil memotong-motong bawang saat anda akan memasak, waktu yang anda butuhkan akan lebih sedikit dibandingkan bila anda mengerjakan hal tersebut secara berurutan ( serial ). Atau waktu yang anda butuhkan memotong bawang akan lebih sedikit jika anda kerjakan berdua. Performa dalam pemrograman paralel diukur dari berapa banyak peningkatan kecepatan ( speed up ) yang diperoleh dalam menggunakan tehnik paralel. Secara informal, bila anda memotong bawang sendirian membutuhkan waktu 1 jam dan dengan bantuan teman, berdua anda bisa melakukannya dalam 1/2 jam maka anda memperoleh peningkatan kecepatan sebanyak 2 kali.
 

Algoritma Shor

Algoritma Shor

Algoritma Shor, dinamai matematikawan Peter Shor , adalah algoritma kuantum yaitu merupakan suatu algoritma yang berjalan pada komputer kuantum yang berguna untuk faktorisasi bilangan bulat. Algoritma Shor dirumuskan pada tahun 1994.  Inti dari algoritma ini merupakan bagaimana cara menyelesaikan faktorisasi terhaadap bilanga interger atau bulat yang besar.
Efisiensi algoritma Shor adalah karena efisiensi kuantum Transformasi Fourier , dan modular eksponensial. Jika sebuah komputer kuantum dengan jumlah yang memadai qubit dapat beroperasi tanpa mengalah kebisingan dan fenomena interferensi kuantum lainnya, algoritma Shor dapat digunakan untuk memecahkan kriptografi kunci publik skema seperti banyak digunakan skema RSA. Algoritma Shor terdiri dari dua bagian:
- Penurunan yang bisa dilakukan pada komputer klasik, dari masalah anjak untuk masalah ketertiban -temuan.
- Sebuah algoritma kuantum untuk memecahkan masalah order-temuan.
Hambatan runtime dari algoritma Shor adalah kuantum eksponensial modular yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan kuantum Transformasi Fourier dan pre-/post-processing klasik. Ada beberapa pendekatan untuk membangun dan mengoptimalkan sirkuit untuk eksponensial modular. Yang paling sederhana dan saat ini yaitu pendekatan paling praktis adalah dengan menggunakan meniru sirkuit aritmatika konvensional dengan gerbang reversibel , dimulai dengan penambah ripple-carry. Sirkuit Reversible biasanya menggunakan nilai pada urutan n ^ 3, gerbang untuk n qubit. Teknik alternatif asimtotik meningkatkan jumlah gerbang dengan menggunakan kuantum transformasi Fourier , tetapi tidak kompetitif dengan kurang dari 600 qubit karena konstanta tinggi.


sumber : http://djuneardy.blogspot.co.id/2015/04/quantum-computing-entanglement.html

Quantum Gates

Quantum Gates

Pada saat ini, model sirkuit komputer adalah abstraksi paling berguna dari proses komputasi dan secara luas digunakan dalam industri komputer desain dan konstruksi hardware komputasi praktis. Dalam model sirkuit, ilmuwan komputer menganggap perhitungan apapun setara dengan aksi dari sirkuit yang dibangun dari beberapa jenis gerbang logika Boolean bekerja pada beberapa biner (yaitu, bit string) masukan. Setiap gerbang logika mengubah bit masukan ke dalam satu atau lebih bit keluaran dalam beberapa mode deterministik menurut definisi dari gerbang. dengan menyusun gerbang dalam grafik sedemikian rupa sehingga output dari gerbang awal akan menjadi input gerbang kemudian, ilmuwan komputer dapat membuktikan bahwa setiap perhitungan layak dapat dilakukan.
Quantum Logic Gates, Prosedur berikut menunjukkan bagaimana cara untuk membuat sirkuit reversibel yang mensimulasikan dan sirkuit ireversibel sementara untuk membuat penghematan yang besar dalam jumlah ancillae yang digunakan.
-  Pertama mensimulasikan gerbang di babak pertama tingkat.
-  Jauhkan hasil gerbang di tingkat d / 2 secara terpisah.
-  Bersihkan bit ancillae.
-  Gunakan mereka untuk mensimulasikan gerbang di babak kedua tingkat.
-  Setelah menghitung output, membersihkan bit ancillae.
-  Bersihkan hasil tingkat d / 2.
Sekarang kita telah melihat gerbang reversibel ireversibel klasik dan klasik, memiliki konteks yang lebih baik untuk menghargai fungsi dari gerbang kuantum. Sama seperti setiap perhitungan klasik dapat dipecah menjadi urutan klasik gerbang logika yang bertindak hanya pada bit klasik pada satu waktu, sehingga juga bisa setiap kuantum perhitungan dapat dipecah menjadi urutan gerbang logika kuantum yang bekerja pada hanya beberapa qubit pada suatu waktu. Perbedaan utama adalah bahwa gerbang logika klasik memanipulasi nilai bit klasik, 0 atau 1, gerbang kuantum dapat sewenang-wenang memanipulasi nilai kuantum multi-partite termasuk superposisi dari komputasi dasar yang juga dilibatkan. Jadi gerbang logika kuantum perhitungannya jauh lebih bervariasi daripada gerbang logika perhitungan klasik.

Pengoperasian Data Qubit

Qubit merupakan kuantum bit , mitra dalam komputasi kuantum dengan digit biner atau bit dari komputasi klasik. Sama seperti sedikit adalah unit dasar informasi dalam komputer klasik, qubit adalah unit dasar informasi dalam komputer kuantum . Dalam komputer kuantum, sejumlah partikel elemental seperti elektron atau foton dapat digunakan (dalam praktek, keberhasilan juga telah dicapai dengan ion), baik dengan biaya mereka atau polarisasi bertindak sebagai representasi dari 0 dan / atau 1. Setiap partikel-partikel ini dikenal sebagai qubit, sifat dan perilaku partikel-partikel ini (seperti yang diungkapkan dalam teori kuantum ) membentuk dasar dari komputasi kuantum. Dua aspek yang paling relevan fisika kuantum adalah prinsip superposisi dan Entanglement
Superposisi, pikirkan qubit sebagai elektron dalam medan magnet. Spin elektron mungkin baik sejalan dengan bidang, yang dikenal sebagai spin-up, atau sebaliknya ke lapangan, yang dikenal sebagai keadaan spin-down. Mengubah spin elektron dari satu keadaan ke keadaan lain dicapai dengan menggunakan pulsa energi, seperti dari Laser - katakanlah kita menggunakan 1 unit energi laser. Tapi bagaimana kalau kita hanya menggunakan setengah unit energi laser dan benar-benar mengisolasi partikel dari segala pengaruh eksternal? Menurut hukum kuantum, partikel kemudian memasuki superposisi negara, di mana ia berperilaku seolah-olah itu di kedua negara secara bersamaan. Setiap qubit dimanfaatkan bisa mengambil superposisi dari kedua 0 dan 1. Dengan demikian, jumlah perhitungan bahwa komputer kuantum dapat melakukan adalah 2 ^ n, dimana n adalah jumlah qubit yang digunakan. Sebuah komputer kuantum terdiri dari 500 qubit akan memiliki potensi untuk melakukan 2 ^ 500 perhitungan dalam satu langkah. Ini adalah jumlah yang mengagumkan - 2 ^ 500 adalah atom jauh lebih dari yang ada di alam semesta (ini pemrosesan paralel benar - komputer klasik saat ini, bahkan disebut prosesor paralel, masih hanya benar-benar melakukan satu hal pada suatu waktu: hanya ada dua atau lebih dari mereka melakukannya). Tapi bagaimana partikel-partikel ini akan berinteraksi satu sama lain? Mereka akan melakukannya melalui belitan kuantum.


sumber : http://djuneardy.blogspot.co.id/2015/04/quantum-computing-entanglement.html

Senin, 12 Oktober 2015

no.SQL database

no.SQL database

NoSQL adalah suatu evolusi baru yang ada didalam dunia database. Dalam namanya sendiri NoSQL bukan berarti No dengan tetapi lebih ke Non Stop SQL. Yaitu jika SQL diibaratkan dengan relational database maka NoSQL adalah non-relational Database. Sebenarnya NoSQL ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1998 oleh Carlo Strozzi. Lalu, pada tahun 2009, Eric Evans memperkenalkan kembali teknologi NoSQL.
Apakah yang dimaksud dengan Non Stop SQL itu sendiri? Ini adalah suatu perkembangan dari database rational yang telah sejak ada dan digunakan mulai tahun 1970-an sampai sekarang. Mengapa perkembangan dari database rational ini dibutuhkan dan pada akhirnya membuat suatu database system baru bernama NoSQL. Untuk bisa memahami alasan mengapa sampai ada NoSQL mungkin kita bisa melihat perkembangan internet dan aplikasi – aplikasi selama 10-15 tahun terakhir.
Pada 10-15 tahun yang lalu jumlah user pengguna internet dan juga jumlah transaksi data pada aplikasi – aplikasi yang ada tidaklah sebanyak saat ini dan database relational yang telah ada dulu sudah sangat mencukupi untuk mengatur transaksi data yang ada karena secara umum mereka mendukung operasi transaksi, yang mengijinkan kita merubah sebagian data, melakukan kontrol terhadap operasi database, support terhadap constraint seperti unique, primary key, foreign key dan check. Mereka juga memiliki bahasa SQL atau Simplified Query Language untuk mengakses data, merubah data seperti operasi insert, update dan delete.
Tetapi semakin dengan berkembanganya jaman terutama semakin berkembangnya dunia internet pada saat ini membuat sebuah perubahan besar pada aplikasi – aplikasi yang digunakannya dikomputer dan juga berimbas pada management datanya. Setiap hari semakin banyak user yang aktif di internet dan menggunakan aplikasi – aplikasi yang juga terhubung dengan internet, semakin banyak data yang harus diatur oleh database dan akan semakin sulit bagi sebuah database relational untuk terus memanage datanya karena akan semakin banyak timbul masalah seperti redudansi data dll.
Bahkan oracle saja sampai perlu membangun ORACLE RAC atau Real Application Cluster, yang menemui banyak tantangan untuk melakukan sinkronisasi data di internal cache melalui inter-koneksi khusus tapi itu juga belum mampu mengurangi kesulitan – kesulitan yang muncul dalam melakukan manage data dalam jumlah yang sangat besar jika menggunakan database relational.
Google, Amazon, Facebook, and LinkedIn adalah perusahaan – perusahaan besar pertama yang mengetahui batasan – batasan yang ada pada relational database untuk dapat menyupport kebutuhan dari aplikasi – aplikasi baru yang terus dikembangkan. Akhirnya pun mereka membuat sebuah data management yang baru. Muncullah Open Source NoSQL, proyek database yang dibentuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan – perusahaan yang menjadi pelopor dan perusahan – perusahaan komersial yang menjalin kerja sama dengan proyek ini setelahnya. Apa yang membuat NoSQL berbeda dengan SQL yang berbasis RDBMS atau relational database tadi? NoSQL tidak menggunakan sintaks SQL untuk memyimpan data. Penyimpanan data dalam NoSQL tidak memerlukan skema tabel yang tetap seperti pada relational database.
NoSQL memiliki empat metode, yaitu:
  • Table-oriented, contoh: Google dengan Big Table dan juga Facebook dengan Cassandra,
  • Graph-oriented,
  • Document-oriented database, contoh: MongoDB dan juga CouchDB,
  • Key-value store, contoh: Memcache dan Redis .
Metode NoSQL yang pertama adalah table-oriented. Metode ini biasanya hanya dikembangkan oleh yang membuatnya sendiri seperti Google dan Facebook dengan Big Table dan Cassandranya. Performa dan hasil dari metode ini tidak perlu kita ragukan lagi karena kita telah tiap hari menggunakan kedua website ini dan meskipun dengan berjuta – juta data yang ada di database mereka tapi kita tetap bisa memaksimalkan website mereka.
Metode NoSQL yang kedua adalah Document-oriented database. Jenis NoSQL ini merupakan database yang berbasiskan dokumen. Tidak ada tabel, field dan record, yang ada hanyalah koleksi dan dokumen. Koleksi dapat disamakan dengan tabel dan dokumen disamakan dengan field. Berbeda dengan database relasional, pada document oriented database, dokumen dapat memiliki field yang berbeda dengan dokumen lain walaupun berada dalam satu koleksi. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan database relasional dimana sebuah record tidak mungkin memiliki field yang berbeda dengan record yang berada dalam satu tabel. Document Oriented digunakan oleh Mongodb, Couchdb, Ravendb, dan lain-lain.
Metode NoSQL selanjutnya adalah graph-oriented, yaitu jenis database NoSQL yang menggunakan struktur graph dengan node, edge dan properties untuk menyimpan datanya. Metode ini digunakan oleh Infinite Graph, InfoGrid, Neo4J dan lain-lain.
Yang terakhir adalah key-value store. Hampir sama seperti document-oriented database, yang berbeda adalah media penyimpanannya. Dalam key-value store, data tidak langsung disimpan dalam disk seperti database pada umumnya. Data disimpan dalam memori komputer dan sesekali data dalam memori ditulis ke disk.
Penyimpanan data dalam memori menyebabkan proses query akan lebih cepat, karena tidak perlu lagi mengambil data dari disk. Key-Value Stores, cara ini digunakan oleh REDIS, Tokyo Cabinet, Azure Table Storage dan lain-lain.
Mengapa banyak yang beralih ke NoSQL terlebih koorporasi atau perusahaan – perusahaan besar yang menggunakan data yang banyak. Pada hari ini terdapat 3 hal besar yang mempengaruhi perkembangan ini yaitu Jumlah User yang Banyak, Jumlah Data yang besar dan yang terakhir teknologi terbaru yaitu cloud computing. Dan dengan 3 hal besar diatas juga menjadikan database system harus mampu bergerak secara :
  1. Data harus bisa bergerak secara flexible,
  2. Harus mampu bergerak secara cepat dengan data dan user yang besar;
  3. Dan yang terakhir peningkatan performa untuk dapat memuaskan user yang menginginkan pengolahan data yang cepat.
Dan ketiga hal tersebutlah yang diharapkan mampu didatangkan oleh NoSQL dengan metode – metodenya. Karena NoSQL memiliki model data yang lebih flexible daripada Relational database. Jika pada relational database memasukkan data pada table – table yang terrelasi dan ditiap table – table tersebut terdapat baris dan kolom untuk menyimpan infomasi – informasi yang ada. Referensi tiap table yang terelasi berasal dari foreign key dimasing – masing table. Sebenarnya cara penyimpanan ini meminialisir penggunaan data karena penyimpanan tiap data hanya pada satu tempat. Tetapi penyimpanan yang kecil ini lama kelamaan akan menjadi besar jika tingkat kekompleksan database tersebut bertambah. Karena jika akan melakukan pencarian data maka data tersebut akan dilook-up atau dicari dibanyak table bahkan bisa mencapai ratusan table yang tersebar dan menggabungkannya sebelum disajikan di website atau aplikasi.
big database NoSQL
Gambar 1. Menunjukan Kompleksitas Pada Database Relational Yang Besar
Pada NoSQL memiliki model yang sangat berbeda, contohnya sebuah document-oriented model, NoSQL database mengambil data yang ingin disimpan dan menjadikannya satu buah document yang berformat JSON. Tiap dokumen JSON tersebut dapat dianggap bersifat object yang bisa langsung digunakan pada aplikasi anda. Sebuah dokumen JSON dapat mengambil semua data yang tersimpan di satu baris yang terdapat di 20 table yang terelasi dan mengumpulkannya menjadi satu object. Pengumpulan data tersebut menjadi satu document akan dapat menimbulkan duplikasi data tetapi karena storage data tidak menjadi sebuah penghalan maka menimbulkan data menjadi lebih flexible, efisien ketika pendistribusian data dan juga proses read and write.
Developers biasanya menggunakan bahasa pemrograman object-oriented untuk membuat aplikasinnya. Dan itu sangat effisien jika data yang ditangani pun berbentuk object. Sedangkan jika dengan relational model yang hanya menyediakan sedikit struktur data yang juga sulit diimplementasikan sebagai bentuk object. Bahkan data harus disimpan pada table – table yang bisa mencapai ratusan table yang tersebar. Memang sudah ada Object-relational framework untuk relational database agar dapat menjadi object tetapi tetap saja karena fundamentalnya relational jadi tetap terdapat celah yang ada pada database dan aplikasi.
NoSQL example
Gambar 2. Contoh NoSQL
Salah satu perbedaan besar lainnya adalah pada relational mode memiliki schema yang kaku sedangkan NoSQL adalah schemaless. Relational database mengharuskan sebuah define yang pasti dari sebuah skema untuk melakukan penyimpanan didatabase. Perubahan skema data akan merubah hampir keselurahan database tersebut. Ingin mengambil suatu informasi baru yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya untuk masuk database kita ?
Ingin membuat sebuah perubahan mendasar kepada aplikasi yang mengharuskan perubahan data format dan isinya? Jika kita tetap menggunakan relational model maka perubahan – perubahan tersebut akan sangan menggangu dan merusak database dan biasanya akan dihindari oleh developer. Yang sebenarnya cara dari relational database sudah sangat bertentangan dengan era Data Besar / Bid Data yang ada sekarang, dimana developer harus siap dengan data – data baru untuk memperbaiki aplikasi mereka.
Sebagai sebuah perbandingan, document-oriented database adalah schemaless, yang memperbolehkan anda untuk menambahkan data yang ada di field – field dari JSON tersebut tambah harus mendifiniskan perubahan tersebut. Dan juga format data yang dimasukkan pun dapat diubah tiap waktu tanpa menggangu aplikasi tersebut. Cara tersebutpun membuat developer dapat melangkah lebih cepat memasukan data baru ke aplikasi mereka. Perbedaan besar antara relational dan NoSQL database telah mengambil perhatian dari banyak developer aplikasi. Karena mereka telah mengukur seberapa besar tingkat produktivitas mereka dapat ditingkatkan dengan NoSQL database.
Karena itu semualah NoSQL muncul sebagai sebuah evolusi baru dari database system yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi untuk dapat berubah secara drastic karena perkembangan jaman yang ada yang terus menuntun untuk aplikasi dapat bertahan dibalik dari perkembangan pengguna/user yang terus meningkat (dan juga expectations dari user agat aplikasi tersebut berjalan), berkembang dijumlah dan banyaknya jenis data yang developer harus kendalikan, dan pertumbuhannya cloud computing yang juga membutuhkan sebuah distributive three-tier internet architecture. NoSQL technology berkembang secara cepat di perusahaan – perusahaan yang bergerak di internet karena menawarkan managemen data yang memenuhi kriteria dari perkembangan jaman ini.


sumber : http://www.jejaring.web.id/cara-mudah-memahami-nosql-database/

Map reduce & no.SQL (not only SQL)

Map Reduce dan NoSQL


PENDAHULUAN

Latar Belakang
MapReduce adalah model pemrograman rilisan Google yang ditujukan untuk memproses data berukuran raksasa secara terdistribusi dan paralel dalam cluster yang terdiri atas ribuan komputer. Dalam memproses data, secara garis besar MapReduce dapat dibagi dalam dua proses yaitu proses Map dan proses Reduce. Kedua jenis proses ini didistribusikan atau dibagi-bagikan ke setiap komputer dalam suatu cluster (kelompok komputer yang salih terhubung) dan berjalan secara paralel tanpa saling bergantung satu dengan yang lainnya. Proses Map bertugas untuk mengumpulkan informasi dari potongan-potongan data yang terdistribusi dalam tiap komputer dalam cluster. Hasilnya diserahkan kepada proses Reduce untuk diproses lebih lanjut. Hasil proses Reduce merupakan hasil akhir yang dikirim ke pengguna. Untuk menggunakan MapReduce, seorang programer cukup membuat dua program yaitu program yang memuat kalkulasi atau prosedur yang akan dilakukan oleh proses Map dan Reduce. Jadi tidak perlu pusing memikirkan bagaimana memotong-motong data untuk dibagi-bagikan kepada tiap komputer, dan memprosesnya secara paralel kemudian mengumpulkannya kembali. Semua proses ini akan dikerjakan secara otomatis oleh MapReduce yang dijalankan diatas Google File System.

Tujuan
MapReduce adalah model pemrograman rilisan Google yang ditujukan untuk memproses data berukuran raksasa secara terdistribusi dan paralel dalam cluster yang terdiri atas ribuan komputer. Dalam memproses data, secara garis besar MapReduce dapat dibagi dalam dua proses yaitu proses Map dan proses Reduce



PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi di era ini menggunakan konsep - konsep seperti social networking, open, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi, scalability, concurency, dan transparan. Sampai saat ini trend teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan) masih terus diteliti dalam penelitian - penelitian para pakar IT dunia. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, Cloud Computing hadir  dengan memudahkan akses data dari mana saja dan kapan saja, karena dengan memanfaatkan internet dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat penyimpanan data, aplikasi dan lainya. Teknologi ini akan memberikan banyak keuntungan  baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user. Penerapan teknologi ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan teknologi itu sendiri, baik dari sisi pengguna maupun dari sisi industri. Pengguna diuntungkan dengan semakin mudahnya memperoleh atau mengunduh data secara cepat dan mudah karena banyak layanan yang dibuka oleh pihak industri. Keuntungan bagi pihak industri pun tidak kalah besar dengan kemudahan yang didapat oleh pengguna, karena dengan semakin majunya teknologi cloud computing akan semakin memudahkan industri untuk memasarkan produk dan menyebarkan informasi secara meluas keseluruh penjuru dunia. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Cloud komputasi atau komputasi awan adalah pengembangan teknologi komputer dengan pengembangan internet, dimana pengembangan IT sangat dimanjakan oleh adanya sistem yang berbasis internet disini.

Komputasi grid
Komputasi grid adalah sumber daya yang dibutuhkan banyaknya komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis, jadi komputasi grid ini untuk memecahkan masalah bersekala besar, yang dimaksud besar adalah suatu medan yang sangat jauh atau terpisahnya secara geografis yang terhubung atau terdistribusi dihubungkan dengan adanya komputasi cloud.



Virtualisasi
Virtualisasi dibidang komputer adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan untuk membuat versi virtual yang bersifat fisik, contohnya sistem operasi, storge data atau sumber daya jaringan. Disini memiliki Hypervisor yang gunanya untuk memproses sebuah software atau firmware.

Distributed Computation dalam Cloud Computing
Mempelajari tentang pengunaan terkoordinasi dari komputer secara fisik terpisah atau terdistribusi, untuk dalam komputasi cloud dimana media dapat berjalan bersamaan pada banyaknya komputer yang terhubung melalui media internet.

Map Reduce danNoSQL (Not Only SQL)
Map Reduce danNoSQL (Not Only SQL) adalah sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain. Map-Reduce adalah salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud terutama karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing. Dengan demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita.
Salah satu contoh penerapan nyata map-reduce ini dalam suatu produk adalah yang dilakukan Google. Dengan inspirasi dari functional programming map dan reduce Google bisa menghasilkan filesystem distributed yang sangat scalable, Google Big Table. Dan juga terinspirasi dari Google, pada ranah open source terlihat percepatan pengembangan framework lainnya yang juga bersifat terdistribusi dan menggunakan konsep yang sama, project open source tersebut bernama Apache Hadoop.
NoSQL adalah istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database sederhana yang berisikan key dan value seperti Memcache, ataupun yang lebih canggih yaitu non-database relational seperti MongoDBCassandraCouchDB, dan yang lainnya.
Wikipedia menyatakan NoSQL adalah sistem menejemen database yang berbeda dari sistem menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa hal. NoSQL mungkin tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari operasi join dan berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database seperti ini sebagai structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem menejemen database relasional.

NoSQL
Nosql adalah sebuah memcache dari bagian database sederhana yang berisi key dan value. Database ini bersifat struktur storage dimana sistem databasenya yang berbeda dengan sistem database relasional. Nosql tidak membutuhkan skema table dan menghindari operasi join dan berkembang secara horizontal. Selain itu NoSQL merupakan suatu bahasan yang jauh dari arti kata yang dibaca. Tidak berarti tanpa sql query. Melainkan bagaimana suatu sql query digunakan seminimal mungkin dalam suatu program database. Dengan memanfaatkan teknologi NoSQL ini, diharapkan mampu mengurangi beban server. Selain itu, hal ini juga memudahkan programmer dalam membuat suatu program dan proses pengembangannya. Penjelasan lebih mengenai NoSQL database akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
Database NoSQL, juga disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan untuk pengelolaan datadan desain database yang berguna untuk set yang sangat besar data terdistribusi. NoSQL, yang mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk memecahkan masalah skala bilitas dan kinerja data yang besar yang database relasional tidak dirancang untuk menangani.NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan perlu untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data terstruktur atau data yang disimpan dari jarak jauh pada beberapa virtual server di awan.
Berlawanan dengan kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarangbahasa query terstruktur (SQL) Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci / nilai berpasangan atau tupel

Kesimpulan
Map Reduce danNoSQL (Not Only SQL) adalah sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain. Map-Reduce adalah salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud terutama karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing. Dengan demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita.
Salah satu contoh penerapan nyata map-reduce ini dalam suatu produk adalah yang dilakukan Google. Dengan inspirasi dari functional programming map dan reduce Google bisa menghasilkan filesystem distributed yang sangat scalable, Google Big Table. Dan juga terinspirasi dari Google, pada ranah open source terlihat percepatan pengembangan framework lainnya yang juga bersifat terdistribusi dan menggunakan konsep yang sama, project open source tersebut bernama Apache Hadoop.

Daftar Pustaka
http://no21reason.blogspot.com/2013_04_01_archive.html  




sumber : http://putrifebiani.blogspot.co.id/2014/05/map-reduce-dan-nosql.html

Distributed Computation dalam Cloud Computing

Distributed Computation dalam Cloud Computing
 
  1. Latar Belakang
Cloud computing adalah model komputasi dimana sumber daya seperti daya komputasi, media penyimpanan, jaringan dan software dijalankan sebagai layanan melalui media jaringan, bahkan dapat diakses di tempat manapun selama terkoneksi dengan internet.
Kelebihan Cloud Computing:
a. Lebih efisien karena menggunakan anggaran rendah untuk resource nya.
b. Dapat berorientasi dengan mudah pada perkembangan yang cepat.
Kekurangan Cloud Computing:
a. Tidak dapat dilakukan jika tidak terhubung ke internet.
b. Jika koneksi internet lambat maka cloud computing tidak optimal digunakan
c. Fitur yang dihadirkan tidak selengkap aplikasi desktop
d.Data yang disimpan dalam awan tidak begitu aman karena diperbanyak dibeberapa mesin.
  1. Penjelasan
Distributed Computing adalah ilmu yang memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah untuk banyak komputer untuk memecahkan dan kemudian menggabungkan solusi untuk bagian-bagian menjadi solusi untuk masalah tersebut. Distributed computing terkait dengan system perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki lebih dari satu elemen pemrosesan atau storage element.
cloud computing
Pada cloud computing, penyimpanan data hanya dilakukan pada server utama, sehingga pengguna hanya dapat mengaksesnya tanpa harus mengetahui infrastruktur pembuatan aplikasinya. Hanya perlu interface software saja untuk mengakses server. Interface ini pada umumnya merupakan web browser yang tersedia dengan banyak pilihan dan tidak berbayar.
Cloud computing dipecah ke dalam beberapa kategori yang berbeda berdasarkan jenis layanan yang disediakan. SaaS (Software as a Service) adalah kategori komputasi awan di mana sumber daya utama yang tersedia sebagai layanan perangkat lunak aplikasi. PaaS (Platform as a Service) adalah kategori / penerapan komputasi awan di mana penyedia layanan memberikan platform komputasi atau solusi tumpukan untuk pelanggan mereka melalui internet. IaaS (Infrastructure as a Service) adalah kategori komputasi awan di mana sumber daya utama yang tersedia sebagai layanan yang infrastruktur perangkat keras. DaaS (Desktop sebagai Layanan), yang merupakan layanan muncul-Aas berkaitan dengan memberikan pengalaman seluruh desktop melalui internet. Ini kadang-kadang disebut sebagai virtualisasi desktop / virtual desktop atau desktop host.
Bidang ilmu komputer yang berkaitan dengan sistem terdistribusi disebut komputasi terdistribusi. Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari lebih dari satu komputer self-directed berkomunikasi melalui jaringan. Komputer-komputer ini menggunakan memori lokal mereka sendiri. Semua komputer dalam sistem terdistribusi berbicara satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama tertentu. Atau, pengguna yang berbeda pada setiap komputer mungkin memiliki kebutuhan individu yang berbeda dan sistem terdistribusi akan melakukan koordinasi sumber daya bersama (atau bantuan berkomunikasi dengan node lain) untuk mencapai tugas-tugas masing-masing. Node berkomunikasi menggunakan message passing. Komputasi terdistribusi juga dapat diidentifikasi sebagai menggunakan sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah besar tunggal dengan melanggar itu dengan tugas, masing-masing yang dihitung masing-masing komputer dari sistem terdistribusi. Biasanya, mekanisme toleransi berada di tempat untuk mengatasi kegagalan komputer individu. Struktur (topologi, delay dan kardinalitas) dari sistem ini tidak dikenal di muka dan itu bersifat dinamis. Komputer individu tidak harus tahu segala sesuatu tentang seluruh sistem atau masukan lengkap (untuk masalah yang akan dipecahkan).
  1. Kesimpulan
Cloud computing adalah teknologi yang memberikan berbagai jenis sumber daya sebagai layanan, terutama melalui internet, sedangkan komputasi terdistribusi adalah konsep menggunakan sistem terdistribusi terdiri dari banyak node diatur sendiri untuk memecahkan masalah yang sangat besar (yang biasanya sulit untuk diselesaikan dengan satu komputer). Cloud computing pada dasarnya adalah penjualan dan model distribusi untuk berbagai jenis sumber daya melalui internet, sedangkan komputasi terdistribusi dapat diidentifikasi sebagai jenis komputasi, yang menggunakan sekelompok mesin untuk bekerja sebagai satu kesatuan untuk memecahkan masalah skala besar. Komputasi terdistribusi mencapai hal ini dengan memecah masalah ke tugas sederhana, dan menugaskan tugas-tugas ke node individu.


sumber : https://rizki08.wordpress.com/2014/05/09/distributed-computation-dalam-cloud-computing/

Virtualisai dalam Cloud Computing

Pengertian Virtualisasi

Istilah virtualization atau virtualisasi sebenarnya memiliki banyak pengertian. Dalam kamus bahasa Indonesia sendiri belum ditemukan definisi yang jelas tentang virtualisasi. Jika merujuk pada kamus Oxford istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang memiliki makna:
“convert (something) to a computer-generated simulation of reality”
Kalau terjemahan bebasnya:
“mengubah sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi dari bentuk nyata yang ada”



Dalam hardware virtualization, perangkat lunak bekerja membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti sebuah komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya. Salah contoh yang mudah misalkan terdapat satu buah komputer yang telah terinstall GNU/Linux Ubuntu. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak virtualization semisal Virtualbox kita dapat menginstall dua buah sistem operasi lain sebagai contoh Windows XP dan FreeBSD.
Sistem operasi yang terinstall di komputer secara fisik dalam hal ini GNU/Linux Lubuntu disebut sebagai host machine sedangkan sistem operasi yang diinstall diatasnya dinamakan guest machine. Istilah host dan guest dikenalkan untuk memudahkan dalam membedakan antara sistem operasi fisik yang terinstall di komputer dengan sistem operasi yang diinstall diatasnya atau virtualnya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan virtual machine pada host machine biasa disebut sebagai hypervisor atau Virtual Machine Monitor (VMM). Menurut Robert P. Goldberg pada tesisnya yang berjudul “Architectural Principles For Virtual Computer Systems” pada hal 23 menyebutkan bahwa tipe-tipe dari VMM ada 2 yaitu :

• Type 1 berjalan pada fisik komputer yang ada secara langsung. Pada jenis ini hypervisor / VMM benar-benar mengontrol perangkat keras dari komputer host-nya. Termasuk mengontrol sistem operasi-sistem operasi guest-nya. Contoh implementasi yang ada dan sudah saya coba secara langsung ialah VMWare ESXi. Adapun contoh yang lain yang ada seperti Microsoft Hyper-V
• Type 2 berjalan pada sistem operasi diatasnya. Pada tipe ini tentunya guest sistem operasi nya berada di layer diatasnya lagi.




Jenis Virtualisasi

Perangkat-Keras


Istilah virtualisasi perangkat-keras mengacu kepada upaya menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya sebuah komputer lengkap dengan sistem operasi. Istilah mesin tuan-rumah(host) mengacu kepada mesin tempat virtualisasi bersemayam sementara istilah mesin tamu(guest) mengacu kepada virtual mesin itu sendiri. Istilah hypervisor mengacu kepada perangkat-lunak atau firmware yang membuat mesin virtual.
Jenis virtualisasi perangkat-keras meliputi:

  • Para-virtualisasi: Perangkat keras tidak disimulasikan tetapi perangkat-lunak tamu berjalan dalam domainnya sendiri seolah-olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini perangkat-lunak tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.
  • Virtualisasi sebagian: Tidak semua aspek lingkungan disimulasikan tidak semua perangkat-lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat berjalan dalam lingkungan virtual ini.
  • Virtualisasi penuh: Hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak tanpa perlu diubah.
Vitualisasi perangkat-keras harus dibedakan dengan emulasi perangkat-keras. Pada emulasi perangkat-keras sebuah perangkat-keras meniru kerja perangkat-keras lain, sementara pada virtualisasi perangkat-keras sebuah hypervisor (sebuah software) meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan keseluruhan komputer. Lebih lanjut hypervisor jangan dirancu dengan emulator. Keduanya mempunyai definisi yang sama tapi domain pembicaraannya berbeda.



Virtualisasi desktop
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang. Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer meja yang dipakai untuk kerja sehari–hari dalam satu lokasi bisa di rumah maupun di kantor. Dan lebih diperuntukkan kepada perusahaan dengan karyawan yang menggunakan komputer, sehingga desktop (komputer kerja) tidak lagi harus wujud fisik komputer yang besar tetapi sudah dalam bentuk virtual yang akan dapat diakses dengan model klien-server.

Keunggulan dan kekurangan

Dengan penerapan teknologi virtualisasi desktop di lingkungan perusahaan ataupun penyedia komputasi awan tentu ada pertimbangan–pertimbangan yang harus diperhatikan. Berikut adalah keuntungan–keuntungan penerapan virtualisasi desktop:

  1. Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
  2. Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
  3. Mengurangi downtime apabila:
    1. kegagalan hardware
    2. proses migrasi data
  4. Mobile akses dengan data terpusat
  5. Dari pengguna bisa menggunakan platform apapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote saja.
Sedangkan kekurangannya adalah:

  1. Potensi risiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
  2. Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
  3. Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berdampak ke semua user atau pengguna
  4. Ketergantungan konektivitas jaringan publik


Komponen IT untuk VDI

Komponen–komponen yang diperlukan perusahaan untuk membuat virtualisasi desktop adalah memahami persyaratan Teknologi Informasi. Teknologi informasi untuk virtualisasi yang diperlukan adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan biasanya menyediakan ukuran pedoman dan referensi arsitektur, bersama dengan total biaya kepemilikan dan kalkulator alat-alat lain untuk membantu memutuskan apa implikasi biaya akan untuk menyebarkan infrastruktur virtual desktop. Saat ini perkembangan teknologi dari perangkat keras sudah sangat mendukung untuk masuk ke dalam virtualisasi desktop. Kemampuan mengadopsi pengenalan hardware yang jumlah besar dan besar pipa jaringan untuk akses dan perubahan yang terjadi di infrastruktur. Berikut yang dibutuhkan dari implementasi virtualisasi desktop:


  1. Server untuk kebutuhan VDI (Virtual Desktop Infrastructure)
Server – server dengan sistem CPU atau unit pemroses sentral dan Memory dengan arsitektur Virtualisasi perangkat keras. Dengan speksifikasi yang besar bisa mengalokasikan menjadi 30 sampai dengan 40 virtual desktop dalam 1 server tentu dengan perhitungan kebutuhan perusahaan. Umumnya dalam 1 virtual desktop dialokasikan 1 GB Virtual Memory yang khusus untuk pengguna yang tidak menggunakan banyak aplikasi bersamaan. Pengalokasian virtual memory tergantung kepada pengguna dan aplikasi yang berjalan di virtual desktop, tentunya berbeda bagi pengguna kantor lingkungan marketing dengan pengguna desain grafis yang lebih membutuhkan kinerja perangkat keras lebih besar.
  1. Network untuk kebutuhan VDI [[Berkas: |350px|right]]
Dibutuhkan jaringan antara server–server, storage, sistem infra, dan klien. Komunikasi jaringan untuk VDI ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang memanfaatkan 1 atau 10GB/s ethernet dan 8GB/s untuk koneksi storage. Sedangkan dari sisi klien bisa dalam LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), dan Publik (Internet). Biasanya akses virtual desktop dari luar menggunakan internet minimal dibutuhkan 20-30 kbps dan ini juga tergantung dari pemakaian, seperti bila digunakan untuk menjalankan multimedia dibutuhkan bandwith yang lebih besar.
  1. Storage untuk kebutuhan VDI
Fokus utama kepada arsitektur dalam penyebaran dan penyimpanan virtual desktop dan data. Bagaimana menghitung kapasitas dan perkembangan data sehari–hari per user/pengguna. Dan tentu perhitungan kecepatan disk untuk menopang kebutuhan virtual desktop yang banyak. Dibutuhkan jumlah kapasitas yang besar untuk membangun virtual desktop yang banyak termasuk dengan aplikasi yang berjalan di virtual desktop tersebut.
  1. Hypervisor dan Perangkat lunak Virtualisasi
Saat ini ada beberapa pemain besar yang fokus dalam dunia bisnis virtualisasi desktop dan berperan dalam kemajuan teknologi virtualisasi desktop. Mereka memiliki teknologi yang hampir sama hanya membedakan adalah kemampuan–kemampuan tambahan yang membuat pengolahan perangkat keras lebih hemat dan mengurangi kompleksitas perangkat keras itu sendiri. Cara pandang dan hasil yang baik adalah mengurangi kompleksitas dari sisi desktop dan user juga tentunya dari kebutuhan perangkat keras itu sendiri. Sebagai contoh adalah citrix systems yang memiliki produk XenDesktop dan XenApp, yang saat ini menjadi market leader dalam virtualisasi desktop. Citrix systems menyempurnakan komputasi awan sampai lever virtualisasi desktop dan aplikasi. Dan yang lain adalah VMware dengan produk View dan Workstation.

Pengntar Komputasi Grid

Menurut definisi Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.
Suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1.            Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2.            Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.Misalnya TCP/IP
3.            Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Beberapa konsep dasar dari Komputasi Grid

1. Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
4. Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)


Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.

Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:
1. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
2. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
3. Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
4. Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik

































sumber : http://fahrezamaulana.blogspot.co.id/2013/07/pengantar-komputasi-grid.html